Hai, kembali lagi di rubrik #Blogger’sChallenges!

Topik kedua lima diberikan oleh Nadya.

Sesuatu/barang yang pernah dikoleksi atau masih dikoleksi hingga sekarang.

Umm, apa yaaaaah? 

Nah, makna kata ‘koleksi’ ini yang bikin bingung.

Aku sendiri memaknainya dua hal:

Pertama, sesuatu yang dikumpulkan hanya demi kesenangan pribadi padahal manfaatnya sedikit sekali pada si pengoleksi ataupun orang lain. 

Kedua, sesuatu yang dimiliki demi kepuasan diri namun bisa dimanfaatkan dalam kehidupan si pengoleksi ataupun orang lain.

Aku sih lebih milih makna yang kedua. 

Lalu, aku berpikir keras dan menyadari kenyataan bahwa ternyata aku suka mengoleksi sesuatuuuuuu.. hihihi

Sebenarnya sih, aku lebih ke ‘kesulitan menghapus/kehilangan sesuatu’. Aku lebih cenderung menyimpan yang ada. Menjaganya. Namun, hal yang kupertahankan tentunya punya manfaat ke diriku sendiri.

1. Buku/novel

Nah, yang bagian ini nggak usah ditanyakan lagi lah ya. Aku suka buku. Aku suka baca buku dan berharap nantinya bisa punya perpustakaan sendiri. 

Untuk koleksi buku bisa dibilang koleksiku belum banyak, paling 100-an lah. Dan yang udah dibaca sekitar setengahnya.

Kenapa belum dibaca semua? 

Um, karena koleksiku agak berat. Aku lebih suka beli buku non-fiksi ketimbang fiksi. Dan non-fiksi kan sering bikin ngantuk, haha. Jadinya aku agak lama bacanya. 

Sebenarnya aku suka fiksi maupun non-fiksi, tapi kalo beli, ntah kenapa ending-nya ke non-fiksi padahal pas di rumah aku niatkan, “Ahh, pokoknya Pride and Prejudice harus beli.” Terus, pas di toko buku, lihat buku psikologi, motivasi, pengembangan diri, tips nulis, agama, dkk, hilang akal, pas pulang yang dibawa justru salah satu dari buku non-fiksi tadi, bukan karya Jane Austen, hiks. 

Mengenai membaca, sebenarnya aku nggak masalah minjem. Malah aku punya satu teori, “Aku lebih efektif baca saat minjem sama orang, apalagi kalo baca di tempat”. Misalnya lagi nginap tempat Hera, yaudah, semua bukunya kupandangi terus kupilih satu yang paling ‘tempting’ dan voilaa, selesai aja di situ, haha. 

Ada keinginan ngoleksi semuanya, tapi yaa, nunggu beli dulu baru bisa baca? Mana tahan breeee! 

Terus, seperti Betha dan Hera, aku juga tipe orang yang kalo ditanyain mau apa, jawabnya gampang banget. Buku!

Oh ya, selain ngoleksi buku dalam bentuk cetak, aku juga ngoleksi dalam bentuk PDF. Jadi, aku kadang sering obrak-abrik Google nyari-nyari situs yang nyediain ebook gratis baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.

Dibaca? 

Yaa dibacalah. Tapi sejak semester 7 kemarin agak kurang karena banyak kerjaan lain.

Lewat ebook aku udah pernah baca Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, Andrea Hirata, Harper Lee, Dan Brown, Paulo Coelho dkk. Wah, kalo karya mereka kubeli, mungkin lebih dari sejuta itu. Hahahha. 

Peringkat buku sering di atas baju dan parfum. Hahahhaha. 

2. File-file orang

Ini sih gara-gara Jovie kemarin instal laptopku, terus dia merepet karena hardisk-ku penuh. 

“Ntah apa aja yang kau simpan, Wa! HAPUS!”

Nggak relaaaaa. Jadi, pas selesai instal akupun bongkar file laptopku. Ternyata oh ternyata, banyak sekali file orang-orang di sini. Wkwkwkkwk.

Ada berkas anak FLP, Kreatif, tugas temen-temen kuliah, foto-foto dari zaman SMA, file PPT dosen, lagu, dsb. 

Pokoknya banyak kali! 

Tapi aku nggak sanggup menghapusnya. Aku selalu mikir, “Ntar ada pentingnya ini.”

Apalagi sejak skripsian ini, aku mulai mengoleksi skripsi teman-teman.

Kurang kerjaan? 

Umm, nggak sih. Aku ngerasa skripsi mereka itu mahakarya dan berisi ilmu yang bisa kubaca supaya ntar ngajar ada landasannya. 

Lewat skripsi aku jadi tahu gimana ngukur reading text yang sesuai dengan kebutuhan siswa, aku juga tahu gimana ngembangkan reading material, nguji test yang akan diberi ke siswa, dsb. Jadi ya, ngoleksi skripsi itu penting bangeeetsssss. 

Aku ada target sih mau minta semua skripsi temen-temenku, tapi yahh, agak segan juga mintanya apalagi mereka udah pada jauh (mau minta dari email takut ngerepotin), umm kalo masih sering ketemu, kan bisa dirayu gityu. Haha.

3. Film

Karena aku agak nggak ngerti cara download film, aku jadi sangat menghargai setiap film yang kudapatkan dari hasil ngemis ke kawan, wkwkkw. 

Kebetulan, aku dulu sempat punya uang lebih (uang THR dan tambahan dari mamak) dan bisa beli hardisk eksternal, haha. Nah, di situ tersimpan banyak film yang ku-copy sejak awal kuliah (dan banyak yang belum ditonton hingga sekarang, HAHAHA). 

Secara garis besar, di hardisk itu ada Anime, film barat, drama Korea dan beberapa video pembelajaran bahasa Inggris yang ku-download dari youtube. 

Intinya, kalo masalah film, aku pengoleksi sejati. Disimpan tapi jarang ditonton. 

Aku membatasi nonton karena takut kecanduan. Tapi kalo drama Korea, kayaknya aku nggak bisa nahan diri. Hahhaa. 

4. Surat-surat

Sejak SMA, aku ikut OSIS, pas MOSB (masa orientasi siswa baru) aku jadi panitia untuk ‘mengenalkan sistem sekolah’ ke siswa baru, hahaha. Yah, seperti biasa, di akhir mosb itu mereka nulis kesan dan pesan. Nah, aku masih simpan tuh surat dari adek-adek kelasku. Di situ mereka bilang bahwa aku harus lebih banyak tersenyum dan ceria. Dari situ aku jadi pengen membuka diri. Hahhahaha. 

Selain itu, pas PPL juga aku banyak dikasi surat. Semuanya kukumpulkan dan kubaca-baca. Dari surat-surat itu aku mengevaluasi diri dan berusaha lebih baik. Bahkan aku buat ceritanya lho (baca yuk, Aku, Murid dan Kamus). 

Nah, itulah daftar sesuatu yang kukoleksi. 

Gimana denganmu? Apa koleksimu? Yuk share di kolom komentar.