Hai pembaca tercinta. 😊

Sebelumnya aku sudah buat posting-an berjudul #BelajarEBI : Menggunakan Tanda Koma (,) untuk Perincian atau Pembilangan.

Inti dari posting-an tersebut, tiap buat kalimat yang berisi rincian atau bilangan berurut, maka tanda koma digunakan di antara kata-kata tersebut.

Perhatikan contoh di bawah ini. 

Untuk jadi wakil di organisasi ini, kamu harus pilih antara Rena, Rini, Rani, atau aku. 

Terkadang, saat kau jatuh cinta … kau akan merasa rindu yang menggebu-gebu, cemburu yang memenuhi hati, dan bahagia saat bertemu. 

“Aku mulai hitung mundur ya! Tiga, dua, … satu.”

Di kolom komentar post itu, mas Shiq4 berkomentar tentang dirinya yang menggunakan tanda koma mengikuti aturan penulisan bahasa Inggris (sebelum kata and atau dan).

Aku agak bingung. 

Setahuku, koma tetap digunakan sebelum kata and (dalam bahasa Indonesia: dan).

Eh, apa aku salah? Kayaknya skripsiku gitu penulisannya dan dosen nggak ada yang komen. 😲

Aku langsung searching di Google.

Ternyata … oh ternyata ….

Itu benar kalau ngikuti aturan dari Oxford Dictionary. Yeeeey!

Dari beberapa sumber yang kubaca, nama koma itu disebut Serial Comma atau Oxford Comma.

Dinamakan Serial Comma karena koma digunakan untuk memaparkan daftar/rincian (lists). 

Dikatakan Oxford Comma karena itu aturan yang dipakai dalam kamus Oxford.

Tapi bener juga yang mas Shiq4 bilang. Sepertinya dia menemukan tulisan-tulisan yang tidak pakai koma sebelum and atau dan.  

Di Inggris, perihal koma dalam konteks sebelum kata and bisa dipakai, bisa juga tidak.

Ada penerbit, penulis, dan koran-koran yang tidak menggunakan koma sebelum kata and. Tergantung kebijakan mereka. Namun, Oxford tetap pakai itu (makanya disebut Oxford Comma). Dan … yaaa, khusus academic paper sebaiknya koma jangan dihilangkan.

Apa sih gunanya tanda koma ini?

Berdasarkan penjelasan tersebut, koma digunakan untuk memperjelas hal yang dimaksud.

Contohnya dalam bahasa Indonesia:

Aku suka jus apel, jambu, mangga dan nanas dan pepaya.

Hayo, jus mangga dan nanas atau jus nanas dan pepaya?

Bandingkan dengan kalimat ini:

Aku suka jus apel, jambu, mangga, dan nanas dan pepaya.

Yah, walaupun lebih bagus kalau ditulis: 

Aku suka jus apel, jambu, mangga, dan nanas-pepaya. 

Atau ….

Aku suka jus apel, jambu, mangga, dan campuran nanas dan pepaya. 

Wkwkwkwk.

Apa sih itu?? 😀

Contoh gagal. 😖😖 Susah nyari contoh dalam bahasa Indonesia. Kalau bahasa Inggrisnya lebih gampang, soalnya aku sering nemu, kwkwk.

Yaaaah … pokoknya intinya seperti itu. 😂

Setelah tahu fakta ini, aku justru bersyukur Indonesia punya EBI (dulu EYD) yang jadi acuan dalam penulisan ilmiah/akademik maupun tulisan cetak pada umumnya. Bahkan setelah kuamati koran-koran cetak dan buku-buku dari berbagai penerbit, mereka memang menggunakan tanda koma sebelum kata dan dalam perincian. 

Dan mulai sekarang aku bakal berusaha untuk menggunakan koma sebelum kata dan (untuk bahasa Indonesia) atau and (untuk bahasa Inggris) baik dalam tulisan resmi maupun tidak. 

Cari aman sazaaaa. 😁

Okelah, itu saja yang mau kusampaikan dalam tulisan ini.

Ayo mulai pakai tanda koma tiap menuliskan kalimat yang di dalamnya memuat rincian-rincian atau bilangan-bilangan.

Terima kasih sudah membaca. 😊