Aku penting nggak sih buat kamu?
Itu adalah satu dari beberapa pertanyaan yang bisa tiba-tiba muncul saat kamu sedang dekat dengan seseorang.
Jika pertanyaan itu terlintas di pikiranmu, apa yang akan kamu lakukan?
A. Mengabaikannya
B. Bertanya pada orang tersebut
C. Mencari tahu secara diam-diam
Mari dengarkan penjelasanku.
Aku akan mulai dari opsi pertama: MENGABAIKAN.
Ini adalah hal yang paling sering kita lakukan ketika tiba-tiba pertanyaan itu tercetus dalam pikiran. Abaikan saja. Nggak perlu kali memikirkan posisi kita pada orang lain. Ntar baper. Ntar sakit hati.
Aku sendiri sering menghalau pertanyaan ini ketika aku sedang bersama teman-temanku. Yang terpenting adalah aku bisa berkomunikasi dengannya saat diperlukan.
Opsi kedua: BERTANYA PADA ORANG TERSEBUT.
Nah, hal ini kulakukan saat aku bersama seseorang dan tiba-tiba aku ngerasa momen untuk nanya itu lagi pas banget. Aku nggak segan-segan nanya sama dia, ntah itu secara implisit atau eksplisit.
Bertanya langsung ke orangnya bisa dikatakan langkah tercepat dan terbaik karena kita bisa lihat langsung ekspresinya, dengar pemilihan bahasanya. Tingkat keakuratannya cukup tinggi.
Opsi ketiga: MENCARI TAHU SECARA DIAM-DIAM
Untuk tahu apakah kamu penting atau nggak, kamu perlu……
Dateng ke blablaabla. Atau??
Bukan.. Bukan nge-chat dia, atau nelpon dia dan pura-pura diculik untuk lihat apa dia bakal dapat secepat mungkin untuk kita.
Kamu pilih siapa? Aku atau dia?
Kalo kamu sahabatku, kamu harus dateng wisudaku. Kalo kamu nggak dateng, lo-gue end!
Nggak gitu juga, kali.
Sebenarnya sih jawabannya udah aku bocorkan di judul.
CEK AJA HP-NYA. BUKA KONTAK HP, LALU LIHAT, NOMORMU DI SAVE ATAU NGGAK.
Kalo ada, kamu bisa senyum-senyum gitu. Kalo nggak ada, ya sabar-sabar aja, wkwkwk.
#
Kenapa aku bisa menganggap keberadaan no hp menunjukkan penting atau tidaknya seseorang?
Nah, aku punya beberapa momen yang mendukung dugaan tersebut.
Coba baca perlahan dan bayangkan momen per momennya.
#
MOMEN 1
Suatu hari, aku sedang bersama kawanku, A. Tiba-tiba dia bertanya padaku.
A: Wa, ada nomor hp C? Mintalah.
Aku: Ada. Masa kau nggak punya? Dia kan teman sekelas kita selama 4 tahun.
A: Iya. Kan nggak dekat, ngapain disimpan. Aku nggak hobi nyimpan nomor orang, paling yang penting-penting aja.
Wahhh, saat mendengarnya, aku merasa terkejut. Padahal mereka cukup akrab di dunia nyata, wkwkkwkwk.
#
MOMEN 2
Hampir mirip dengan momen pertama.
A: Wa, minta nomor hp C.
Aku: Lho? Kau nggak ada?
A: Ada sih, BBM, WA sama Line dia, tapi aku perlu ngehubunginya cepat nih. BBM masih pending, Line belum dibaca.
Catatan: punya Line dan WA seseorang bukan berarti dia menyimpan kontak kita. Line bisa menambahkan teman dari rekomendasi grup atau temannya teman, atau ID Line serta barcode. Terkadang ketika bertemu seseorang kita buka aplikasi Line/WA dan menambahkannya langsung di opsi nomor telepon, hanya saja lupa menyimpannya ke kontak hp terlebih dahulu.
#
MOMEN 3
Sodaraan sama momen pertama dan kedua.
A: Minta no C, Wa.
Aku: Kau nggak ada nomornya? Jadi gimana kalo ko ngehubungi dia?
A: Ya nggak ada. Tunggu ketemu aja. Lagian aku males, dia pun belum tentu nyimpan nomorku, ngapain aku nyimpan nomor dia.
Daebak!!
#
Gimana reaksi dalam pikiranmu?
#
Kan bukan berarti seseorang itu nggak penting hanya karena nomornya nggak disimpan, Wa?
Iya, tapi setidaknya hal itu mengindikasikan maksud tersebut. Katakan saja yang paling penting bagi kita adalah orang tua. Apakah kita bisa bilang “aku nggak punya nomor hp mamakku karena biasanya aku ngehubunginya lewat WhatsApp atau Line aja?”
Atau ketika kamu punya pacar (anggap saja pacar itu sebagai salah satu orang penting, wkwkwk), apa iya kamu nggak tahu nomornya dan mengandalkan chat via BBM atau Line untuk berkomunikasi?
Secara naluriah, kita pasti pengen tahu seseorang ketika kita merasa suka padanya atau keberadaannya penting bagi kita. Kita secara otomatis berusaha untuk mencari tahu segala hal tentangnya, bahkan hingga alamat rumahnya. Jadi, menyimpan nomor hp adalah salah satu hal yang menunjukkan tingkat penting atau tidaknya seseorang apalagi zaman sekarang orang-orang cenderung lebih apatis (nggak mau tahu).
Namun, kita jangan bersedih hati jika nomor hp kita tidak disimpan seseorang. Mungkin mereka punya alasan lain, misalnya kita baru saja mengganti nomor hp, atau punya hobi gonta-ganti nomor hp jadi mereka malas menyimpannya.
Selain itu, kontak tidak disimpan bukan berarti kita tidak penting atau tidak berarti apa-apa. Karena, seperti yang kubilang tadi, ini kadang dianggap persoalan sepele.
#
Terkadang kita bertahan dengan kebiasaan berteman tanpa menyimpan kontaknya. Atau berteman dengan modal aplikasi hp seperti Line, BBM, WA yang membutuhkan koneksi internet.
Namun, ada kalanya kita perlu menghubungi seseorang dengan cepat dan saat itu kita baru sadar.. Ternyataaaa… Kita tidak memiliki nomornya.
Aku sendiri sedang mengalaminya.
Aku perlu menghubungi seseorang dengan cepat, namun aku hanya memiliki kontak Line-nya. Memang aku belum terlalu akrab dengannya dan saat berjumpa, aku lupa minta nomor hp-nya. Aku hanya memastikan bahwa Line-nya aktif setiap hari.
Saat aku bertanya dengan teman satu grup, ternyata yang lain pun tak punya nomornya dan aku hanya bisa menunggunya membaca chat-ku.
Aku merasa sedih dan agak menyesal. Kenapa aku bisa lupa minta kontaknya, padahal selama ini aku termasuk orang yang paling rajin meminta dan menyimpan nomor hp orang lain walaupun kami baru bertemu sekali.
Sepertinya, aku agak terlupa tentang kebiasaanku untuk menyimpan kontak seseorang dan mengandalkan aplikasi chat saja, ckckck.
Lantas, apa dia tidak penting bagiku?
Hm, awalnya aku menolak pernyataan tersebut. Aku hanya lupa saja. Namun, setelah agak lama kupikirkan, aku mulai mengakui bahwa mungkin saja aku memang merasa bahwa dia tidak sepenting itu. Bukan secara sengaja, tapi itulah kenyataannya.
Karena itu, aku sangat-sangat menyesal dan kejadian ini menyadarkanku untuk kembali menjadi orang yang lebih peduli dan perhatian.
#
Jadi, jika kamu penasaran apakah kamu penting atau tidak, selain bertanya langsung padanya, kamu bisa cek kontak hp-nya.
Jika ternyata nomormu nggak ada, kamu jangan sedih atau tersinggung atau malah balas menghapus nomornya dari hpmu.
A: Minjem hp ya.
B: Oke. Btw, mau nyari apa?
A: Nyari kontakku, kata si Wawa, kita bisa lihat seseorang itu penting atau nggak dari kontak hp-nya.
B: Oh ya, gimana tu?
A: Aku mau tahu kamu nyimpan nomorku atau nggak. Selain itu, dengan lihat kontak hp-mu, aku juga bisa tahu orang-orang lain yang penting bagimu.
B: Ehhhhh, jangan.
A: Ternyata nomorku nggak ada ya. Yaudah, aku simpankan ya.
Wkwkkwkwkkwkwkwk.
Jadi, kalo nomormu belum ada di kontak hp temanmu, kamu bisa simpan sendiri sambil bilang “Aku simpan nomorku di hpmu ya.”
Itu sama artinya dengan “Aku mau jadi salah satu orang yang bisa dengan mudah kamu hubungi.”
#
Okeh, sekian posting-anku kali ini. Seperti biasa, aku cerita ngalur ngidul namun semoga pembaca bisa mendapatkan pesan yang ingin kusampaikan yaitu…..
Terima kasi sudah membacaaaaaaa..
18 Mei 2017 at 12:27 pm
Kayak saya nih juarang nyimpen nomor hp orang. Paling cuma kenal dan chatting di facebook aja. Lagian jarang banget saya berhubungan dengan orang lain. Apalagi yg sudah lama gak ketemu.
SukaSuka
10 Juli 2017 at 10:17 pm
Iya mas.. Nggak masalah sebenarnya, tergantung orangnya..
SukaSuka
18 Mei 2017 at 7:08 pm
Eaaaaaaaak, kalimat2 terakhir ny itu
SukaSuka
10 Juli 2017 at 10:18 pm
😁😁😁
SukaSuka
19 Mei 2017 at 7:56 am
😁 keep writing
SukaSuka
10 Juli 2017 at 10:18 pm
Thank you.. 😊
SukaSuka
22 Mei 2017 at 7:18 pm
pas kali. hahahaha sabar ya waa
SukaSuka
10 Juli 2017 at 10:18 pm
Iya wiii.. Sabar aku yaa..
SukaSuka
25 Mei 2017 at 2:23 pm
iiih Wawa lucuuu >,<
tapi kalo nanya ke aku kayanya malah berkebalikan deh. kata temen2 aku yellowbook. semua nomor disave, even nomor tukang servis kunci sekalipun ahahahahaaa.
tapi ya emg orng beda2 sih wa. kalo menurutku seberapa kamu penting bagi orang itu adalah cek frequently contacs nya HAHAHHAAA.
SukaSuka
25 Mei 2017 at 4:26 pm
Hehe.. Wawa kan emang lucu2 gityuuu. Wkwkwkw
Btw, Itu tanda penting level satu zaa.. Cuma indikator ajaa, tp ga mutlak..
Logikanya kalo nomor aja nggak disimpan, ya gimana cara berkomunikasi kalo lg jauh2an.
Lagian zaa.. Yellowbook itu justru salah satu kelebihan lhoo.. Aku sendiri nyimpan no atau nyatat sesuatu itu krna yakin suatu saat ada pentingnya.. Jadi, daripada nanti susah bagusan prepare dari sekarang..
SukaSuka
27 Mei 2017 at 5:33 am
nomermu brapaaahhhh.. biar ku save
SukaSuka
10 Juli 2017 at 10:19 pm
Sudah ada wasapnya kan mas.
SukaSuka
10 Juli 2017 at 8:18 am
Duh mba wa, aku terlalu gengsi untuk menanyakan apakah nomorku di save atau tidak oleh doi. Hahaha
SukaSuka
10 Juli 2017 at 10:08 am
Hehe.. Nah mba Za, kalo gengsi agak payah itu.. Coba chat (isinya cukup penting) aja tanpa memberitahu nama mbak.. Kalo dia nanya, ini siapa, artinya dia nggak save nomor mbak.. 😁😁
SukaDisukai oleh 1 orang
10 Juli 2017 at 10:19 am
😂😂 waaah ide yang bagus😄 modusnya kenceng bgt wkk
SukaSuka
9 September 2017 at 8:51 am
“Buat apa klo cuma di ‘save’ tapi ga pernah dihubungi”. Hayo, lebih penting mana? 😂
((Maaf ya komen nya curcol))
SukaDisukai oleh 1 orang
9 September 2017 at 9:10 am
Hihi … Dalam hubungan harus timbal balik. Kalo dia ga hubungi, kamu luan yg ngehubungi. 😆😆😆
Di sini wawa juga mempersuasi orang utk aksi 😂
*sabar kamu yah. 😀
SukaSuka
9 September 2017 at 9:36 am
Haadduuuhhh.. jadi geli deh baca kalimat sabar mu Mbak.
Terima kasih lho 🙂
SukaSuka
30 September 2019 at 12:12 pm
trimaksh ilmunya
SukaSuka
13 Desember 2020 at 8:25 pm
Saya adalah orang yang jarang menyimpan nomor orang lain include teman sendiri. Beberapa bahkan sempat membahas status teman saya ketika sedang berkumpul dan saya sendiri yg tidak mengetahui hal apa yang sedang dibahas, saya menyadari hal tersebut dan teman saya hanya bilang “oh ngga save nomor nya makanya ga tau” dan bagi saya ataupun teman saya itu bukan masalah.
Mengukur sebuah kepentingan diri kita bagi orang lain itu bisa berbagai aspek. Saya kira ketika menjadi dewasa nantinya akan tahu bahwa memposisikan diri kita penting atau tidaknya bagi orang lain bukanlah sesuatu yang harus di khawatirkan melainkan ya jalani saja. Bagaimanapun juga kita harus tetap berjuang dan hanya bisa mengandalkan diri sendiri sekalipun kita makhluk sosial.
But nice topic.
SukaSuka